Selasa, 29 September 2020

MATERI PTS SIMKOMDIG KELAS X (MM / TBSM)

MATERI PTS SIMULASI DAN KOMUNIKASI DIGITAL (SIMKOMDIG)


 1). LOGIKA

Logika  berasal dari dari bahasa Yunani yaitu  LOGOS  yang berarti “ ilmu” . Logika dapat diartikan ilmu yang mengajarkan cara berpikir untuk  Melakukan aksi dengan tujuan tertentu.

Logika diperkenalkan pertama kali oleh Aristoteles (384-322 SM)

Ada empat kegunaan logika :

1. Membantu setiap orang yang mempelajari logika untuk berpikir secara rasional, kritis, lurus, tepat, tertib, metodis, dan koheren.

2. Meningkatkan kemampuan berpikir secara abstrak, cermat, dan objektif.

3. Menambah kecerdasa dan meningkatkan kemampuan berpikir secara tajam dan mandiri.

4. Meningkatkan cinta akan keberanian dan menghindari kekeliruan kesesatan.


PENALARAN DEDUKTIF DAN INDUKTIF

Logika identik dengan masuk akal dan penalaran. Adapun penalaran adalah salah satu bentuk pemikiran. Definisi logika sangat sederhana, yaitu ilmu yang memberikan prinsip-prinsip yang harus diikuti agar dapat berpikir logis menurut aturan yang berlaku. Logika dapat diartikan sebagai ilmu yang mengajarkan cara berpikir untuk melakukan kegiatan dengan tujuan tertentu. 

Dasar penalaran dalam logika ada dua, yaitu deduktif dan induktif

1. Penalaran Deduktif

Penalaran deduktif kadang disebut logika deduktif, adalah penalaran yang membangun atau mengevaluasi argumen deduktif. Argumen dinyatakan deduktif jika kebenaran dari kesimpulan ditarik atau merupakan konsekuensi logis dari premis-premisnya. Argumen deduktif dinyatakan valid atau tidak valid, bukan benar atau salah. Sebuah argumen deduktif dinyatakan valid jika dan hanya jika kesimpulannya merupakan konsekuensi logis dari premis-premisnya. Atau bisa dikatakan penarikan kesimpulan yang bergerak dari pernyataan benar yang umum ke khusus.

Contoh :

1. Setiap Mamalia punya sebuah jantung

2. Semua Kuda adalah mamalia

3. Setiap Kuda punya sebuah jantung


2. Penalaran Induktif

Penalaran induktif, kadang disebut logika induktif adalah penalaran yang berangkat dari serangkaian fakta-fakta khusus untuk mencapai kesimpulan umum. Atau bisa dikatakan penarikan kesimpulan yang bergerak dari pernyataan benar yang khusus ke umum.

Contoh :

1. Kuda Sumba punya sebuah Jantung

2. Kuda Australia punya sebuah jantung

3. Kuda Amerika punya sebuaa jantung

4. Kuda Inggris punya sebuah Jantung 

5. Setiap Kuda punya sebuah Jantung


MANFAAT LOGIKA

Beberapa manfaat yang akan didapatkan setelah mempelajari logika antara lain sebagai berikut.

a. Menjaga supaya kita selalu berpikir benar menggunakan asas-asas sistematis.

b. Membuat daya pikir menjadi lebih tajam, dan menjadikannya lebih berkembang.

c. Membuat setiap orang berpikir cermat, objektif, dan efektif dalam berkomunikasi.

d. Meningkatkan cinta kebenaran dan menghindari kesesatan bernalar.


STRUKTUR DASAR LOGIKA


IF CONDITION THEN ACTION

Statemen IF-THEN digunakan untuk menyeleksi suatu kondisi, jika kondisi yang diseleksi terpenuhi, maka statemen yang mengikuti THEN akan diproses. Tetapi, apabila kondisi tidak terpenuhi, maka yang akan diproses adalah statemen berikutnya.

Misalnya :

Kondisi 1 = Hp tidak bisa untuk menelpon

Aksi 1 = Cek pulsanya


struktur logikanya menjadi :

If kondisi 1 then aksi 1.


IF CONDITION THEN ELSE

Kondisi pertama dinyatakan dengan dengan if kondisi1 then aksi1. Untuk kondisi kedua sampai kondisi sebelum terakhir dinyatakan dengan else if kondisi then aksi. Sedangkan untuk kondisi terakhir cukup dinyatakan dengan else

Perhatikan pernyataan berikut ini;

-          Kondisi 1 = Nilai IPA dibawah KKM

-          Aksi 1 = remidi

-          Kondisi 2 = Tugas Portofolio selesai

-          Aksi 2 = Dapat nilai 80

-          Kondisi 3 = Remidi dibawah KKM

-          Aksi 3 = Tugas portofilo dan Proyek

maka struktur logikanya menjadi

If kondisi 1 then aksi 1

Else kondisi 2 then aksi 2

Else kondisi 2 then aksi 3


2). ALGORITMA

Algoritma  dapat diartikan urutan langkah-langkah  (instruksi-instruksi / aksi-aksi)  terbatas untuk menyelesaikan suatu masalah.

Dari pengertian diatas maka dapat diartikan  Logika dan  Algoritma  adalah ilmu yang mempelajari cara penyelesaian masalah berdasarkan langkah-langkah terbatas yang logis dan sistematis dengan tujuan tertentu.

Contoh Algoritma:

Permasalahan:

Diberikan dua  gelas  (A dan B),  gelas  A berisi air kopi dan  gelas  B berisi air teh. Pertukarkan isi  gelas  tersebut sehingga menghasilkan  gelas  A semula berisi air kopi menjadi berisi air teh dan  gelas  B yang semula berisi air teh menjadi berisi air kopi.

Penyelesaian:

Untuk mempertukarkan isi  gelas  dengan benar, maka diperlukan  gelas tambahan yang kita namakan  gelas  C  sebagai tempat penampungan sementara.  Berikut Algoritmanya:

Kasus :

Tukarkan nilai 2 variable (A dan B) yang nilainya di-input-kan!

Latihan:

Algortima Tukar_Isi_Gelas Ada dua gelas (gelas A dan gelas B), gelas A berisi Kopi dan gelas B berisi Teh. Pertukarkan isi kedua gelas tersebut sehingga gelas A yang  semula berisi Kopi menjadi berisi Teh dan gelas B yang semula berisi Teh menjadi berisi Kopi.

Deskripsi

1. Tuangkan isi gelas A ke gelas C

2. Tungkan isi gelas B ke gelas A

3. Tuangkan isi gelas C ke gelas B

Hasil akhir dari algoritma pertukaran isi gelas menjadi:

A : berisi Teh

B : berisi air Kopi


Syarat-Syarat Algoritma 

Syarat-Syarat Algoritma menurtu Donald E. Knuth, yaitu:

1.  Finiteness (Keterbatasan)

Algoritma harus berakhir setelah melakukan sejumlah langkah proses.

2.  Definiteness (Kepastian)

Setiap langkah algoritma harus didefinisikan dengan tepat dan tidak menimbulkan makna ganda.

3.  Input  (Masukan)

Sebuah algoritma memiliki nol atau lebih masukan (input) yang diberikan kepada algoritma sebelum dijalankan.

4.  Output (Keluaran)

Setiap algoritma memberikan satu atau beberapa hasil keluaran.

5.  Effectiveness  (Efektivitas)

Langkah-langkah algoritma dikerjakan dalam waktu yang “wajar”.


Bentuk Dasar Algoritma

Algoritma sendiri mempunyai tiga 3 bentuk dasar, antara lain :

a. Algoritma Sekuensial (Sequence Algorithm)

Sequence algorithm atau algoritma sekuensial merupakan algoritma yang langkah-langkahnya secara urut dari awal hingga akhir. Bentuk dari algoritma sekuensial ini salah satu contohnya seperti algoritma memasak air. Langkah demi langkah yang dijalankan harus urut dari atas sampai bawah.

b. Algoritma Perulangan (Looping Algorithm)

Looping algorithm atau algoritma perulangan merupakan suatu algoritma yang menjalankan beberapa langkah tertentu secara berulang-ulang atau looping. Pada masalah yang kita hadapi, ada pula sebuah langkah yang harus kita lakukan secara berulang-ulang. Contoh dari algoritma looping ini adalah algoritma menjemur pakaian:

1) Siapkan jemuran.

2) Ambil satu pakaian yang nantinya akan dijemur.

3) Peras pakaian tersebut terlebih dahulu.

4) Letakkan pakaian tersebut pada tiang jemuran.

5) Ulangi langkah dari 2 sampai 4 hingga pakaian habis.

Dari algoritma di atas, dapat diketahui bahwa dari langkah 2 sampai 4 harus dilakukan secara berulang-ulang hingga pakaian habis.

c. Algoritma Percabangan atau Bersyarat (Conditional Algorithm)

Conditional algorithm atau algoritma bersyarat merupakan algoritma yang menjalankan langkah berikutnya apabila terdapat syarat yang sudah dapat dipenuhi. Berikut salah satu contoh dari algoritma bersyarat :

1) Siapkan panci.

2) Masukkan air secukupnya ke dalam panci.

3) tutup panci tersebut.

4) letakkan panci tersebut di atas kompor.

5) Hidupkan kompor.

6) Apabila air sudah mendidih, lalu matikan kompor.

7) Angkat panci tersebut dari kompor.


PENULISAN ALGORITMA

ADA 3 JENIS PENULISAN ;

1). MODEL NATURAL LANGUAGE (BAHASA ALAMI)

2). MODEL FLOWCHART

3). MODEL NOTASI PSEUDOCODE


ADA 3 JENIS STANDAR PENULISAN ALGORITMA;

1). MENGGUNAKAN NATURAL LANGUAGE

Adalah model penulisan Bahasa Alami seperti Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris.

Model ini mempunyai 3 bagian penting :

a). Header

Header adalah bagian awal algoritma dan sering dipakai sebagai tanda pengenal yang berisi judul algoritma. Dalam penulisan alur logika program biasanya diawalai dengan keyword program.

b). Deklarasi

Deklarasi merupakan bagian yang mendefinisikan setiap variabel dan konstanta yang akan digunakan dalam badan program.

c). Badan algoritma.

Pada bagian ini setiap proses computing, penyeleksian dan perulangan akan dilakukan.

Contoh penulisan algoritma ;

Header ;

Program untuk menjumlahkan dua bilangan.

Deklarasi;

A, B, Hasil; integer (variabel dengan tipe data numerik)

Badan Algoritma;

1. Beri nilai A dengan 100

2. Beri nilai B dengan 135

3. Jumlahkan A dan B kemudian simpan hasilnya di variabel hasil

4. Cetak nilai hasil

5. Selesai.


2). MODEL FLOWCHART

adalah model penulisan algoritma  yang menggunakan bentuk penyusunan bangun ruang disebut bagan alir atau flowchart. Bagan alir merupakan bagan yang menunjukkan aliran atau runtutan data yang terjadi dalam program secara logika.




















JENIS JENIS FLOWCHART





















CONTOH ALGORITMA





















PETA MINDA

DEFINISI PETA MINDA

Peta Minda adalah sebuah metode pembelajaran visual-spasial yang terbentuk kedalam ilustrasi grafis yang berfungsi untuk menunjukkan antara konsep yang satu dengan konsep yang lainnya.

Mind Mapping ini juga digunakan untuk mengelompokkan setiap konsep kedalam golongan tertentu. Peta Minda atau sering disebut juga sebagai mind mapping ini pertama kali dikembangkan oleh seorang psikolog yang berasal dari Inggris, dan bernama Tony Buzan.

Secara umum, Mind Mapping ini juga dikenal dengan sebutan Peta Pikiran/Peta Konsep yang sudah dirancang secara khusus untuk dapat mempermudah kita semua dalam mempelajari dan juga menuangkan pikiran tersebut terhadap suatu permasalahan.

FUNGSI PETA MINDA 

Mind Mapping ini sangat penting bagi kemudahan para siswa untuk belajar, sebab memiliki beberapa fungsi yang ada dibawah ini :

1). Mind Mapping berfungsi untuk menghemat waktu pembelajaran.
2). Sebagai salah satu fasilitas dari metode pembelajaran.
3). Berfungsi untuk memperkuat ingatan dari para siswa.
4). Berfungsi agar siswa dapat menginterpretasikan semua pelajaran yang sudah dipelajari.

MACAM - MACAM PETA MINDA 

Secara umum, Peta Minda ini dibagi menjadi beberapa macam yang perlu kalian ketahui, yaitu sebagai berikut :

1). Bubble Map, adalah salah satu mind mapping yang umumnya menggunakan kata-kata deskriptif dan penjabaran dari tiap konsep.

2). Double Bubble Map, adalah sebuah mind mapping yang umumnya digunakan untuk membandingkan beberapa konsep sekaligus.

3). Circle Map, adalah sebuah mind mapping yang umumnya menggunakan skema yang berbentuk bulat yang didalamnya berisi berbagai konteks pengetahuan.

4). Brace Map, adalah sebuah mind mapping yang digunakan untuk mempelajari sebuah objek secara fisik yang berupa nama atau deskripsi dari objek tersebut.

5). Tree Map, adalah sebuah mind mapping yang digunakan untuk mengklasifikasikan setiap konsep berdasarkan dengan kategori tertentu.

6). Flow Map, adalah sebuah mind mapping yang digunakan untuk membuat sebuah urutan dari suatu proses.

7). Multi Flow Map, adalah sebuah mind mapping yang digunakan untuk menunjukkan dan mempelajari sebab-akibat dari suatu peristiwa tersebut.

8). Bridge Map, sebuah mind mapping yang digunakan untuk menggambarkan analogi yang menggunakan faktor penghubung antar satu konsep dengan konsep yang lainnya.


MANFAAT PETA MINDA

Dibawah ini terdapat beberapa manfaat dari penggunaan metode Peta Minda ini, yaitu :

1). Peta minda dapat digunakan untuk memvisualisasikan rencana dan juga pikiran kita dengan cara yang lebih baik.

2). Bisa digunakan agar membuat alur kerja project lebih teratur dan berurutan.

3). Dapat membantu kita untuk mengembangkan sebuah gagasan atau ide pokok tanpa hambatan apapun.

4). Bermanfaat untuk membantu kalian dalam membuat kerangka atau rencana suatu cerita.

5). Peta minda sangat bermanfaat untuk membantu kita dalam memetakan suatu ide pikiran agar lebih sistematis.

6). Dapat membantu kita agar lebih mudah untuk memahami sesuatu.

7). Peta ini juga sangat bermanfaat untuk merangsang kinerja otak kanan dan otak kiri secara bersamaan.


CARA MEMBUAT PETA MINDA

1). Pertama, tentukan terlebih dahulu materi apa yang ingin dibahas.

2). Kemudian pilihlah sebuah konsep yang relevan atau berhubungan satu sama lain.

3). Selanjutnya, urutkan setiap konsep mulai dari yang lebih inklusif hingga kebagian contoh-contohnya.

4). Kemudian, hubungkan setiap konsep yang saling berhubungan satu sama lain dengan menggunakan garis penghubung.

5). Selanjutnya, lengkapi sebuah peta minda yang sudah dibuat dengan menggunakan konsep-konsep yang lebih khusus.

CONTOH PETA MINDA

1). PETA MINDA POHON

Mind Mapping pohon adalah sebuah peta konsep yang dibuat dengan menyerupai bentuk pohon. Bagi para pencinta alam, tentunya ide ini sangat cocok untuk digunakan, namun perlu kalian ingat bahwa membuat mind mapping pohon ini tidak mudah.















2). PETA MINDA SEKOLAH

Mind Mapping sekolah tentunya mempunyai beberapa tipe yang sesuai dengan jenis temanya. Didalam hal ini, kalian bisa membuat mind mapping sesuai dengan tema yang sudah ditentukan.

Untuk membuat mind mapping ini tentulah tidak mudah, sebab harus dibuat dengan semenarik mungkin karena nantinya, didalamnya akan terdapat materi yang dikuasai. Dengan menggunakan mind mapping yang menarik kalian akan sangat mudah memahami materi yang ada.















3). PETA MINDA KELOMPOK SOSIAL

Didalam lingkungan masyarakat, tidak akan pernah lepas dari yang namanya kelompok sosial. Bgai kalian yang sedang memahami atau mempelajari kelompok sosial ini, maka akan semakin mudah jika menerapkan metode mind mapping didalamnya.

















PARAGRAF DESKRIPTIF, ARGUMENTATIF, NARATIF DAN PERSUASIF

A. PARAGRAF DESKRIPTIF

Paragraf deskripsi adalah sebuah paragraf yang menggambarkan atau melukiskan sebuah objek tertentu melalui kata-kata yang bisa merangsang panca indera sehingga pembaca seolah-olah melihat atau merasakan sendiri benda objek yang dideskripsikan oleh penulis

Ciri-ciri Paragraf Deskripsi :

- Menggambarkan atau melukiskan suatu objek seperti benda, tempat, atau suasana tertentu.
- Melibatkan panca indra (pendengaran, penglihatan, penciuman, pengecapan, dan perabaan).
-Menjelaskan ciri-ciri fisik dan sifat objek tertentu seperti warna, ukuran, bentuk, dan kepribadian secara terperinci.
- Banyak ditemukan kata-kata atau frase yang bermakna keadaan atau kata sifat.

Jenis Paragraf Deskripsi :

1). Deskripsi Spatial
Paragraf ini menggambarkan atau melukiskan suatu objek yang berupa ruang atau tempat.

2). Deskripsi Subjektif
Paragraf ini berisi gambaran atau lukisan objek yang didasarkan tafsiran atau kesan perasaan penulisnya. Penulis menggambarkan objek tersebut dengan opini atau kesan pribadinya.

3). Deskripsi Objektif
Deskripsi objektif adalah suatu paragraf yang menggambarkan atau melukiskan suatu objek tertentu secara apa adanya sehingga pembaca dapat membayangkan keadaan yang sebenarnya pada objek tersebut. Paragraf ini tidak disertai dengan opini atau kesan penulis.

Contoh:
Masih melekat di mataku, pemandangan indah nan elok pantai Parang Tritis. Gelombang ombak bergulung-gulung datang silih berganti menyambutku serasa ingin mengajak bermain. Air yang jernih dan pasir putih lembut yang menghampar luas tanpa ada tumbuh-tumbuhan atau karang yang menghalangi membuatku ingin kembali lagi. Di sebelah kanan-kiri, aku bisa memandang air laut sejauh mata memandang, pandai dengan bukit berbatu, pesisir serta pemandangan bukit kapur di sebelah utara pantai. Kurasakan dingin membasuh kakiku karena ombah menghempas kakiku dan terasa asin air itu ketika bibirku terkena percikan. Sepanjang aku berjalan, hampir pinggiran pantai dipenuhi oleh pengunjung wisatawan. Kulihat ada yang berlari berkejar-kejaran di bibir pantai, bermain bola, bermain dengan air, berfoto-foto dengan latar sekitar pantai. Tapi yang paling membuatku tertarik, kulihat ada beberapa turis manca negara yang menikmati keindahan pantai ini dengan naik delman. Seperti apa yang aku lihat, pantai ini memang sangat ramai pengunjung. Tak pernah sunyi pantai Parang Tritis.


B. PARAGRAF ARGUMENTATIF

Paragraf argumentasi adalah sebuah paragraf yang gagasan utamanya dikembangkan dengan cara menjabarkan pendapat, ulasan, bahasan, atau ide pribadi penulisnya. Tujuan dari paragraf ini adalah untuk menyakitkan, atau mempengaruhi pembaca agar memiliki pendapat yang sama dengan pendapat penulis.

Ciri-ciri Paragraf Argumentasi

- Berisi pendapat, pandangan, atau keyakinan penulis terhadap suatu permasalahan.
- Memiliki data-data faktual yang digunakan untuk meyakinkan pembaca.
- Menjabarkan suatu permasalahan dengan cara menganalisa dan menganalogikan.
- Diakhiri dengan kesimpulan berupa pendapat yang lebih luas bukan merupakan penegasan kembali topik utama.

Jenis-jenis Paragraf Argumentasi

1). Paragraf Argumentasi Sebab-Akibat
Paragraf ini diawali dengan pendapat-pendapat yang berupa sebab-sebab dari suatu permasalahan tertentu yang pada akhirnya diarahkan pada satu kesimpulan umum yang disebut juga dengan akibat dari sebab-sebab tersebut.

2). Paragraf Argumentasi Akibat-Sebab
Paragraf argumentasi ini diawali dengan pendapat-pendapat yang berupa akibat dari suatu permasalahan tertentu dan pada bagian akhir paragraf dijabarkan apa yang menjadi penyebab akibat-akibat tersebut.

Contoh:
Pantai Parangtritis memang memiki keindahan eksotis yang membuat wisatawan ramai berkunjung, tetapi juga sering menelan korban. Yang disayangkan, sebagian masyarakat Indonesia masih saja menganggap peristiwa tersebut berkaitan dengan hal-hal mistis, yakni dikarenakan Ratu Pantai Selatan meminta tumbal. Padahal, ada penjelasan ilmiah di balik musibah tersebut. Para praktisi ilmu kebumian menegaskan bahwa penyebab utama hilangnya sejumlah wisatawan di Pantai Parangtritis, Bantul, adalah akibat terseret rip current. Dengan kecepatan mencapai 80 kilometer per jam, arus balik tidak hanya kuat, tetapi juga mematikan. Jadi, banyaknya korban tenggelam tidak ada kaitannya sama sekali dengan anggapan para masyarakat. Ali Susanto, Komandan SAR Pantai Parangtritis, juga menambahkan bahwa disepanjang Pantai Parangtritis juga banyak terdapat palung (pusaran air) yang tempatnya selalu berpindah-pindah dan sulit diprediksi. Kondisi inilah yang sering banyak menimbulkan korban mati tenggelam.


C. PARAGRAF NARATIF

Pengertian paragraf naratif adalah jenis karangan yang mengungkapkan suatu kisah, peristiwa, atau pengalaman pribadi berdasarkan urutan-urutan kejadian atau peristiwa. Paragraf naratif merupakan paragraf yang berisi tentang pemaparan suatu kejadian yang dirangkai dalam kesatuan waktu.

Ciri-ciri Paragraf Naratif

- Ada tokoh, tempat, waktu, dan suasana yang diceritakan
- Mementingkan urutan waktu maupun urutan peristiwa
- Tidak hanya terdapat dalam karya fiksi (cerpen, novel, roman) tetapi juga terdapat dalam tulisan nonfiksi (biografi, cerita nyata dalam surat kabar, sejarah, riwayat perjalanan).

Jenis-jenis Paragraf Naratif

1). Paragraf Naratif Urutan Waktu
Paragraf naratif urutan waktu menonjolkan sisi urutan waktu terjadinya peristiwa. Hal ini sering disebut dengan istilah kronologi.

2). Paragraf Naratif Urutan Tempat Kejadian
Paragraf naratif urutan tempat menonjolkan tempat atau lokasi terjadinya peristiwa.

Contoh:

Tepat ketika tanggal 10 Maret, sekolahku libur selama sembilan hari dan akan berakhir pada tanggal 18 Maret. Aku dan seluruh keluargaku tidak menyia-nyiakan waktu ini untuk mengadakan liburan keluarga. Ketika itu aku memilih berlibur ke Pantai Parangtritis. Pagi-pagi aku telah berbenah dan menyiapkan semua perbekalan yang nantinya diperlukan. Sepanjang perjalanan, aku iringi dengan nyanyian lagu riang. Betapa senangnya aku ketika sampai di pantai tersebut. Dengan hati suka ria, aku sambut Pantai Parangtritis dengan senyumku. Pantai Parangtritis, pantai nan elok yang menjadi favoritku. Tanpa menyia-nyiakan waktu, aku mengajak kakakku untuk bermain air. Kuambil air dan aku ayunkan ke mukanya. Dengan canda tawa, kami saling berbalasan. Puas rasanya, terasa hilang semua kepenatan karena kesibukan tiap harinya. Di sana, aku dan seluruh keluargaku saling berfoto-foto untuk mengabadikan momen yang indah ini. Tak terasa waktu berjam-jam telah kuhabiskan disana. Hari pun mulai sore menandakan perpisahan dan kembali pulang. Tak rela rasanya kebahagiaan ini akhirnya selesai. Dalam benakku, aku kan kembali esok.


D. PARAGRAF PERSUASIF

Paragraf persuasif adalah paragraf yang isinya berusaha untuk merebut perhatian pembaca. Paragraf ini disajikan secara menarik, meyakinkan mereka bahwa pengalaman yang disiratkan itu merupakan suatu hal yang amat penting. Karena itu, terkadang paragraf persuasi sering digunakan sebagai paragraf propaganda oleh lembaga kesehatan, pemerintah, dan lain-lain.

Ciri-Ciri Paragraf Persuasif

- Penulis memahami bahwa pendirian dan pemahaman pembaca dapat diubah.
- Berusaha menjelaskan dan menarik kepercayaan pembaca
- Berusaha menciptakan kesepakatan atau penyesuaian melalui kepercayaan antara penulis dengan pembaca.
- Berusaha menghindari konflik agar kepercayaan tidak hilang dan supaya kesepakatan pendapatnya tercapai.
-Menunjukkan fakta-fakta dan data untuk menguatkan argumentasi atau dalil

Jenis-jenis Paragraf Persuasif

1). Persuasi politik
Sesuai dengan namanya, persuasi politik dipakai dalam bidang politik oleh orang-orang yang berkecimpung dalam bidang politik dan kenegaraan. Para ahli politik dan kenegaraan sering menggunakan pesuasi jenis ini untuk keperluan politik dan negaranya. Kita akan bisa memahami persuasi politik lebih baik lagi, bila kutipan berikut ini kita kaji dengan teliti. Naskah persuasi politik berikut ini berkombinasi dengan eksposisi.

2). Persuasi pendidikan
Persuasi pendidikan dipakai oleh orang-orang yang berkecimpung dalam bidang pendidikan dan digunakan untuk mencapai tujuan-tujuan pendidikan. Seorang guru, misalnya, bisa menggunakan persuasi ini untuk mempengaruhi anak supaya mereka giat belajar, senang membaca dan lain-lain. Seorang motivator atau inovator pendidikan bisa memanfaatkan persuasi pendidikan dengan menampilkan konsep-konsep baru pendidikan untuk bisa dilaksanakan oleh pelaksana pendidikan. Kutipan artikel berita ini dapat dijadikan bahan menelaah karangan persuasi pendidikan.

3). Persuasi advertensi
Persuasi iklan dimanfaatkan terutama dalam dunia usaha untuk memperkenalkan suatu barang atau bentuk jasa tertentu. Lewat persuasi iklan ini diharapkan pembaca atau pendengar menjadi kenal, senang, ingin memiliki, berusaha untuk memiliki barang atau memakai jasa yang ditawarkan. Karena itu,advertensi diberi predikat jalur komunikasi antara pabrik dan penyalur, pemilik barang dan publik sebagai konsumen. Iklan itu beraneka ragam, ada yang sangat pendek, ada pula yang panjang.

4). Persuasi propaganda
Objek yang disampaikan dalam persuasi propaganda adalah informasi. Tentunya tujuan persuasi tidak hanya berhenti pada penyebaran informasi saja. Lebih dari itu, dengan informasi diharapkan pembaca atau pendengar mau dan sadar untuk berbuat sesuatu.

Persuasi propaganda sering dipakai dalam kegiatan kampanye. Isi kampanye biasanya berupa informasi dan ajakan. Tujuan akhir dari kampanye adalah agar pembaca atau pendengar menuruti isi ajakan kampanye tersebut. Pembuatan informasi tentang seseorang yang mengidap penyakit jantung yang disertai dengan ajakan pengumpulan dana untuk pengobatannya, atau selebaran yang berisi informasi tentang situasi tertentu yang disertai ajakan berbuat sesuatu adalah contoh persuasi propaganda.

 Contoh:
Pantai Parangtritis memang memiki keindahan eksotis yang membuat wisatawan ramai berkunjung, tetapi juga sering menelan korban. Yang disayangkan, sebagian masyarakat Indonesia masih saja menganggap peristiwa tersebut berkaitan dengan hal-hal mistis, yakni dikarenakan Ratu Pantai Selatan meminta tumbal. Padahal, ada penjelasan ilmiah di balik musibah tersebut. Para praktisi ilmu kebumian menegaskan bahwa penyebab utama hilangnya sejumlah wisatawan di Pantai Parangtritis, Bantul, adalah akibat terseret rip current. Dengan kecepatan mencapai 80 kilometer per jam, arus balik tidak hanya kuat, tetapi juga mematikan. Jadi, banyaknya korban tenggelam tidak ada kaitannya sama sekali dengan anggapan para masyarakat. Ali Susanto, Komandan SAR Pantai Parangtritis, juga menambahkan bahwa disepanjang Pantai Parangtritis juga banyak terdapat palung (pusaran air) yang tempatnya selalu berpindah-pindah dan sulit diprediksi. Kondisi inilah yang sering banyak menimbulkan korban mati tenggelam. Oleh karena itu, selayaknya warga masyarakat tidak lagi percaya hal-hal gaib dan bisa mengedepankan penalaran logika atau akal sehat. Pemerintah daerah pun sebaiknya memberikan pemahaman yang benar mengenai penyebab bencana laut kepada warga di sekitar pantai. Informasi tersebut dapat diteruskan kepada wisatawan guna meningkatkan kewaspadaan mereka.